Assassin’s Creed IV: Black Flag: Ketika Bajak Laut Bertemu

Assassin's Creed IV: Black Flag Review by Paman Empire
Assassin's Creed IV: Black Flag Review by Paman Empire

Assassin’s Creed IV: Black Flag (AC4) yang dirilis oleh Ubisoft pada tahun 2013, sering dianggap sebagai salah satu entri terbaik dalam waralaba Assassin’s Creed. Alih-alih hanya berfokus pada konflik kuno antara Assassin dan Templar, game Paman Empire ini berani melakukan pivot tematik, meleburkan petualangan seorang bajak laut dengan elemen inti stealth dan parkour yang menjadi ciri khas seri ini. Hasilnya adalah sebuah open-world epik yang penuh dengan kebebasan maritim dan karakter-karakter yang karismatik.

Edward Kenway Assassin’s Creed IV: Black Flag : Bajak Laut Pemberontak

Tokoh Protagonis yang Karismatik

Protagonis utama AC4 adalah Edward Kenway, seorang kapten bajak laut asal Wales yang berani dan brutal. Tidak seperti para Assassin pendahulunya yang mendedikasikan diri pada Kredo, Edward pada awalnya hanya didorong oleh ambisi untuk menjadi kaya dan membuktikan dirinya sebagai “orang yang berkualitas” kepada keluarganya. Edward secara tidak sengaja terlibat dalam konflik Assassin-Templar setelah membunuh seorang Assassin gadungan dan mencuri identitasnya.

Kisah Edward adalah tentang ketidakmoralan dan penebusan. Karakternya, yang diperankan dengan brilian oleh Matt Ryan, memberikan nuansa yang lebih ringan dan memberontak dibandingkan hero seri sebelumnya, menjadikannya salah satu protagonis yang paling disukai oleh para penggemar.

Latar Abad Keemasan Bajak Laut

Game ini membawa pemain ke Karibia pada tahun 1715, yang dikenal sebagai Golden Age of Piracy. Pemain bebas menjelajahi kota-kota utama seperti Havana, Nassau, dan Kingston, serta puluhan pulau kecil, reruntuhan suku Maya, dan kapal karam bawah laut. Pengaturan ini sangat kontras dengan kota-kota padat di Eropa, menawarkan peta open-world yang sangat luas dengan keseimbangan sekitar 60% eksplorasi laut dan 40% daratan.

Pemain juga bertemu dengan tokoh-tokoh bajak laut legendaris seperti Blackbeard (Edward Thatch), Calico Jack, dan Benjamin Hornigold, saat Edward berusaha mendirikan Republik Bajak Laut yang bebas hukum di Bahama.

Baca juga : Might & Magic X: Legacy: Kembalinya RPG Old-School by Paman Empire

Inti Gameplay Assassin’s Creed IV: Black Flag : Kekuatan Kapal Jackdaw

Evolusi Pertarungan Laut (Naval Combat)

Fitur yang paling dipuji dari Black Flag adalah pertarungan laut yang ditingkatkan secara masif dari Assassin’s Creed III. Edward mengendalikan kapal andalannya, Jackdaw, yang berfungsi sebagai basis operasi dan alat eksplorasi utama.

Sistem naval combat terasa cepat, brutal, dan streamline. Pemain dapat menembakkan berbagai jenis amunisi, mulai dari Round Shot hingga Heavy Shot yang merusak lambung kapal. Setelah kapal musuh dilemahkan, pemain memiliki opsi untuk menenggelamkannya atau menaiki kapal tersebut (boarding) untuk melumpuhkan kru dan kaptennya secara manual. Sumber daya yang dikumpulkan dari hasil penjarahan kapal musuh kemudian digunakan untuk meng-upgrade Jackdaw, membuatnya mampu menghadapi kapal-kapal yang lebih besar dan berbahaya, termasuk empat Legendary Ships yang sangat menantang.

Dunia Terbuka yang Penuh Peluang

Selain pertempuran laut, AC4 memperkenalkan kegiatan khas bajak laut lainnya seperti berburu hiu dengan harpun dan menyelam menggunakan diving bell untuk mencari harta karun di bangkai kapal karam. Kombinasi eksplorasi darat (parkour dan stealth) yang dipoles, serta kebebasan yang belum pernah ada sebelumnya dalam menjelajahi lautan, menjadikan Assassin’s Creed IV: Black Flag sebagai game Paman Empire petualangan bajak laut yang fenomenal, bahkan di luar konteks waralaba Assassin’s Creed itu sendiri.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *